Teladan Dalam Mendidik Anak

1:08 PM


Oleh: Akhmad Immaduddin

Pada Kultum Subuh Masjid Perak, Kamis 14 Juli 2022


Blogkmp.net - Anak-anak/cucu-cucu kita mulai masuk sekolah dengan kegiatan full tatap muka (offline). Muhammadiyah sudah mulai kemarin dan sekolah-sekolah negeri mulai hari ini.

Di SD Muhammadiyah Sapen, sekolah menekankan pentingnya pendidikan karakter. Mengingatkan orangtua untuk datang lebih awal (paling lambat 6.40 sudah tiba di sekolah) dan tertib berlalu-lintas. Mengapa demikian?

Menurut The Asian Parents, Orang tua adalah teladan utama bagi anak-anaknya.

Teladan adalah bagian terpenting dalam proses pendidikan anak. Terutama pada anak usia balita dan usia sekolah.

Ada ungkapan like father like son, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anak kiyai jadi ulama dan anak pemabuk akan suka minuman keras. Walaupun tidak 100% benar, tetapi seringkali kita melihatnya.

Misalnya, ketika melihat seorang anak menangis akibat terjatuh. Anak yang satu akan berinisiatif membantunya dan mengusap-usap kepala anak yang terjatuh, sementara anak yang lain akan berteriak-teriak memarahi anak yang menangis.

Menurut DR. Abdullah Nashih Ulwan, dalam bukunya Pendidikan Anak Dalam Islam, keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi membuktikan bahwa 75 persen proses belajar didapatkan lewat penglihatan dan pengamatan. Sementara 13 persennya melalui indera pendengaran.

Dalam bahasa sederhana: Anak lebih banyak meniru, daripada mendengarkan.

Prof. Dr. Joko Wahyono menyatakan, pada dasarnya mendidik anak adalah mendidik diri sendiri. Sejauhmana kita mampu mendidik diri kita untuk menjadi pribadi yang menyenangkan, sejauh itu pula hasil yang akan kita peroleh. 

Semua itu tecermin dari sikap yang anak-anak kita munculkan. Bila orangtua terbiasa menggunakan kata-kata kasar atau caci maki saat kesal dengan orang lain, anak juga akan mempelajarinya dan berpikir, “oh, kalau marah atau kesal sama orang, begitu ya caranya.” Sehingga, ketika anak kesal pada temannya, maka dia akan begitu juga.

Sebaliknya jika orang tua mengajarkan untuk saling sayang, saling menghormati, tamu datang dihormati, hormat pada orangtua dan kakak, sayang pada adik, bahkan binatang pun disayang. Anak pun akan menirunya. Pada semua orang, anak akan menunjukkan rasa hormatnya dan bersikap santun.

Semoga kita mau berusaha dan berdo'a agar dimampukan menjadi contoh yang baik untuk anak-cucu kita.

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

Tinggalkan komentar ya, supaya kami bisa terus meningkatkan kualitas tulisan dan informasi di blog ini. EmoticonEmoticon