Penyebab Kenakalan Anak, oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc.

10:45 AM Add Comment

Kegiatan TPA santri KMP

Penyebab Kenakalan Anak, oleh Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal, M.Sc. dari kitab TarbiyahAl-Awlad fi Al-Islam karya Syaikh ‘Abdullah Nashih Ulwan

Blogkmp.net - Subuh kemarin, 20 July 2022, di Masjid Nur Hasani, terjadi pencurian sepeda. Tanpa bermaksud menghakimi atau menuduh, biasanya, pelaku pencurian seperti ini sudah terbiasa melakukannya dari kecil, dimulai dari hal-hal kecil. Bibit sebagai pelaku kriminal saat anak-anak, biasa disebut kenakalan anak.

Diambil dari kitab Tarbiyah Al-Awlad fi Al-Islam karya Syaikh ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan, Ustadz Muhammad Abduh Tuasikal merangkum penyebab Kenakalan Anak, agar kita bisa mencegahnya berkembang menjadi tindak kriminal.

         (1). Orang tua jauh dari Agama

Sa’id bin Al-Musayyib pernah berkata pada anaknya,


لَأَزِيْدَنَّ فِي صَلاَتِي مِنْ أَجْلِكَ

Wahai anakku, sungguh aku terus menambah shalatku ini karenamu (agar kamu menjadi saleh, pen.).” (Jami’ Al-‘Ulum wa Al-Hikam, 1:467) Jelas ada kaitan kuat antara kesholehan orang tua dan kesholehan anak. Maka pada dasarnya, mendidik anak adalah mendidik diri sendiri (sebagai orang tua) agar bisa menjadi teladan dan mendapat petunjuk dari Allah Ta'ala.

         (2). Lingkungan dan Teman yang Buruk

Diriwayatkan dari Abu Musa radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السَّوْءِ كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيرِ الْحَدَّادِ ، لاَ يَعْدَمُكَ مِنْ صَاحِبِ الْمِسْكِ إِمَّا تَشْتَرِيهِ أَوْ تَجِدُ رِيحَهُ ، وَكِيرُ الْحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أَوْ ثَوْبَكَ أَوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيحًا خَبِيثَةً

“Seseorang yang duduk (berteman) dengan orang saleh dan orang yang jelek bagaikan berteman dengan pemilik minyak wangi dan pandai besi. Pemilik minyak wangi tidak akan merugikanmu; engkau bisa membeli (minyak wangi) darinya atau minimal engkau mendapat baunya. Adapun berteman dengan pandai besi, jika engkau tidak mendapati badan atau pakaianmu hangus terbakar, minimal engkau mendapat baunya yang tidak enak.” (HR. Bukhari, no. 2101)


Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


الْمَرْءُ عَلَى دِينِ خَلِيلِهِ فَلْيَنْظُرْ أَحَدُكُمْ مَنْ يُخَالِلُ

“Seseorang akan mencocoki kebiasaan teman karibnya. Oleh karenanya, perhatikanlah siapa yang akan menjadi teman karib kalian.” (HR. Abu Daud, no. 4833; Tirmidzi, no. 2378; dan Ahmad, 2:344. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini shahih). Termasuk dalam mendidik anak adalah memilihkan/mengarahkan teman dan lingkungan (juga sekolah) yang baik untuk anak.


         (3). Perlakuan yang Buruk dari Orang Tua

Allah telah memerintahkan kepada kita,


وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا

“Serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia.” (QS. Al-Baqarah: 83)

Dalam ayat lain disebutkan,


فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ ۖوَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” (QS. Ali Imran: 159) Dalam hadits ‘Abdullah bin ‘Amr radhiyallahu ‘anhuma disebutkan bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,


الرَّاحِمُوْنَ يَرْحَمُهُمُ الرَّحْمَانُ، اِرْحَمُوا مَنْ فِي الأَرْضِ يَرْحَمْكُمْ مَنْ فِي السَّمَاءِ

“Orang-orang yang mengasihi dirahmati oleh Ar-Rahman (Yang Maha Pengasih). Karenanya kasihilah yang ada di bumi nicaya Yang di langit (yaitu Allah) akan mengasihi kalian.”(HR. Tirmidzi, no. 1924 dan Abu Daud, no. 4941. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih). Tegas dalam mendidik anak, bukan berarti keras. Konsisten dalam mendidik dan bukan melampiaskan amarah.


         (4). Tayangan kekerasan dan pornografi

Anak akan mudah meniru apa yang sering didengar dan dilihat. Maka tayangan yang buruk akan sangat berpengaruh pada tumbuh-kembang anak.

         (5). Percekcokan, Perceraian yang diikuti Pemiskinan

Syaikh Dr. ‘Abdullah Nashih ‘Ulwan berkata, “Salah satu faktor terbesar yang menyebabkan terjadinya kenakalan pada anak adalah berlangsungnya suasana ketidakharmonisan antara bapak dan ibu pada saat mereka bertemu dan berkumpul. Seorang anak tatkala membuka kedua matanya lantas menemukan pertengkaran kedua orang tuanya, maka anak akan lari dari rumah yang ia anggap membosankan. Ia akhirnya mencari teman bergaul yang menghilangkan keresahannya. Ia pun banyak menghabiskan waktunya bersama teman-temannya. Seandainya teman-temannya adalah anak-anak nakal, secara perlahan anak tersebut pun menjadi nakal, bahkan bisa terus bertambah parah.”


Oleh: Akhmad Immaduddin, S.Psi., MBA.

Editor : Prima Agus Setiyawan

Pada Kultum Masjid Perak, Kamis 21 Juli 2022.

Tafakur (Berpikir) Menggunakan Akal

8:47 AM Add Comment


Blogkmp.net
- Akal pikiran sangat penting bagi hidup manusia. Sebelum melakukan sesuatu, manusia diwajibkan untuk berpikir terlebih dahulu. Agar apa yang diperbuat tidak salah. Menurut Buya Hamka dalam kitab falsafah hidup, Agama Islam sangat menghormati akal pikiran. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Takmir Masjid Perak Jindar Fatoni dalam Kultum Shubuh, Selasa (19/07/2022) di Masjid Perak, Kotagede.

Jindar Fatoni menjelaskan, banyak ayat Al-Qur'an yang terkait dengan berpikir menggunakan akal. "Menurut Agus Purwanto (Guru Besar Fisika dan juga Anggota Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah), terdapat 49 ayat dalam Al-Qur'an terkait berpikir dan 800 ayat tentang objek Berpikir." terangnya.

Ayat yang memotivasi berpikir sangat banyak (afala ta'qilun, afala ta'malun). Pengajian yang membahas ayat-ayat Al-Qur'an juga ada di Masjid Perak. "Di Masjid Perak juga ada pengajian bersama Bapak Ridho Hisyam yang memikirkan ayat-ayat Al-Quran." jelasnya.

Ayat-ayat dalam Al-Qur'an sangat relevan dengan ilmu pengetahuan. Jindar Fatoni menambahkan, hasil pemikiran ayat-ayat qauniyah (tentang alam semesta) dapat menghasilkan ilmu pengetahuan. Bahkan pemikir-pemikir Islam di zaman dahulu merupakan ahli ibadah.


Reporter: Akhmad Immaduddin

Penulis: Wawan

Idul Adha 1443 H, Takmir Masjid Perak Sembelih 2 Lembu dan 1 Kambing

8:55 AM Add Comment


Blogkmp.net -
Takmir Masjid Perak Kotagede menggelar penyembelihan hewan qurban pada Ahad (10/07/2022) di Halaman Parkir SMA Muhammadiyah 4 Yogyakarta.

Pada tahun ini, Takmir Masjid Perak menyembelih 2 ekor lembu dan 1 ekor kambing. Menurut Ketua Takmir Masjid Perak Jindar Fatoni, hewan qurban berasal dari sebagian kecil jamaah Masjid Perak. "Kurban di Masjid Perak terkumpul 2 ekor lembu dan seekor kambing, berasal dari sebagian kecil jamaah masjid perak, karena sebagian besar jamaah masjid perak sudah ikut berkurban di kampung Trunojayan dan Prenggan" jelasnya.

Kegiatan penyembelihan qurban di kampung Trunojayan dan Prenggan yang notabene merupakan jamaah Masjid Perak digelar pada Sabtu (09/07/2022), sehingga untuk penyembelihan hewan Qurban Takmir Masjid Perak kemudian digelar sehari setelahnya atau pada hari tasyrik pertama.

Daging qurban dibagikan kepada jamaah Masjid Perak dan warga sekitar dengan jumlah sekitar 200 KK dengan kisaran 0,8 Kg daging ditambah dengan jeroan yang sudah dibersihkan. "Daging kurban tersebut dibagikan kepada kurang lebih 200 kk jamaah masjid dan warga sekitaran masjid." Tambahnya.

Jindar Fatoni mengucapkan rasa syukur, kegiatan ini sebagai wujud saling berbagi kebaha.giaan dan semangat gotong royong di lingkungan Masjid Perak. "Semua jamaah masjid perak merasa senang menerima daging kurban. Pelaksanaan penyembelihan hewan kurban ini secara gotong royong melibatkan bapak-bapak, ibu-ibu dan remaja masjid. Sehingga terwujud suasana kekeluargaan, kerjasama, dan kerukunan antar jamaah." Pungkasnya. 


Reporter: Irsyad & Wawan

Foto: Yani

Teladan Dalam Mendidik Anak

1:08 PM Add Comment


Oleh: Akhmad Immaduddin

Pada Kultum Subuh Masjid Perak, Kamis 14 Juli 2022


Blogkmp.net - Anak-anak/cucu-cucu kita mulai masuk sekolah dengan kegiatan full tatap muka (offline). Muhammadiyah sudah mulai kemarin dan sekolah-sekolah negeri mulai hari ini.

Di SD Muhammadiyah Sapen, sekolah menekankan pentingnya pendidikan karakter. Mengingatkan orangtua untuk datang lebih awal (paling lambat 6.40 sudah tiba di sekolah) dan tertib berlalu-lintas. Mengapa demikian?

Menurut The Asian Parents, Orang tua adalah teladan utama bagi anak-anaknya.

Teladan adalah bagian terpenting dalam proses pendidikan anak. Terutama pada anak usia balita dan usia sekolah.

Ada ungkapan like father like son, buah jatuh tidak jauh dari pohonnya, anak kiyai jadi ulama dan anak pemabuk akan suka minuman keras. Walaupun tidak 100% benar, tetapi seringkali kita melihatnya.

Misalnya, ketika melihat seorang anak menangis akibat terjatuh. Anak yang satu akan berinisiatif membantunya dan mengusap-usap kepala anak yang terjatuh, sementara anak yang lain akan berteriak-teriak memarahi anak yang menangis.

Menurut DR. Abdullah Nashih Ulwan, dalam bukunya Pendidikan Anak Dalam Islam, keteladanan dalam pendidikan merupakan metode yang berpengaruh dan terbukti paling berhasil dalam mempersiapkan dan membentuk aspek moral, spiritual dan etos sosial anak.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh para ahli psikologi membuktikan bahwa 75 persen proses belajar didapatkan lewat penglihatan dan pengamatan. Sementara 13 persennya melalui indera pendengaran.

Dalam bahasa sederhana: Anak lebih banyak meniru, daripada mendengarkan.

Prof. Dr. Joko Wahyono menyatakan, pada dasarnya mendidik anak adalah mendidik diri sendiri. Sejauhmana kita mampu mendidik diri kita untuk menjadi pribadi yang menyenangkan, sejauh itu pula hasil yang akan kita peroleh. 

Semua itu tecermin dari sikap yang anak-anak kita munculkan. Bila orangtua terbiasa menggunakan kata-kata kasar atau caci maki saat kesal dengan orang lain, anak juga akan mempelajarinya dan berpikir, “oh, kalau marah atau kesal sama orang, begitu ya caranya.” Sehingga, ketika anak kesal pada temannya, maka dia akan begitu juga.

Sebaliknya jika orang tua mengajarkan untuk saling sayang, saling menghormati, tamu datang dihormati, hormat pada orangtua dan kakak, sayang pada adik, bahkan binatang pun disayang. Anak pun akan menirunya. Pada semua orang, anak akan menunjukkan rasa hormatnya dan bersikap santun.

Semoga kita mau berusaha dan berdo'a agar dimampukan menjadi contoh yang baik untuk anak-cucu kita.

KMP Kembali "Bersatu Dalam Berbagi" dan Tebar Qurban ala QurbanMU

7:30 AM Add Comment


Blogkmp.net
- Komariyah Masjid Perak (KMP) kembali mengadakan bakti sosial penyaluran hewan qurban ke daerah yang membutuhkan pada Senin (11/07/2022).

Pada tahun ini, KMP berhasil menghimpun sebanyak 13 ekor kambing. Hewan qurban yang telah terkumpul disalurkan ke Dusun Dayakan Tengah, Dadapayu, Semanu Gunung kidul yang berjumlah sekitar 80 KK.

Mengusung tema "Bersatu Dalam Berbagi #3" penyaluran hewan qurban menjadi agenda rutin tahunan KMP dan kali ini merupakan tahun ke tiga. 


Kerjasama dengan PCPM Kotagede.


Ditahun ke tiga ini, KMP kembali menggandeng Pimpinan Cabang Pemuda Muhammadiyah (PCPM) Kotagede, Lazismu Kotagede dan juga PPHQ AMM Kotagede. 

Dari 13 ekor yang disalurkan, 6 diantaranya dari sohibul yang menitipkan hewan qurbannya ke Qurbanmu PCPM Kotagede. 

Menurut Ketua PCPM Kotagede Rahman Widiatmoko, di tahun ini PCPM Kotagede sendiri melalui program Qurbanmu juga berhasil mengumpulkan 13 ekor kambing. "Sek dilit, total 13 (ekor-red)." Tulis Rahman saat dihubungi tim redaksi Blogkmp. 

Dari 13 ekor kambing yang terkumpul, 6 disalurkan bersama kegiatan penyaluran qurban KMP. Sisanya, ditebar di 6 titik lain yang juga membutuhkan. 

Terdapat 2 titik penyaluran di wilayah Sleman yaitu di Kecamatan Cangkringan dan Prambanan. 3 titik di Kabupaten Gunungkidul yaitu Rongkop, Gedangsari, dan Nglipar. Serta 1 titik di wilayah Bantul yaitu di Kecamatan Jetis. 

Rahman juga bersyukur program tebar hewan qurban oleh qurbanmu dan juga kegiatan baksos bersama KMP berjalan lancar. Setelah ini PCPM Kotagede akan segera menyelesaikan laporan yang akan disampaikan kepada para sohibul. Detail titik wilayah tebar qurban akan dilaporkan langsung kepada sohibul beserta dengan foto dokumentasinya. "Qurbanmu ✓ Laporan Menyusul." kata Rahman.