Lesunya gerak organisasi Komariyah Masjid Perak ditengarai disebabkan oleh banyak faktor.
Wakil ketua umum KMP Rinaldi Perdana P mengatakan, kesibukan pribadi masing-masing anggota menjadi kendala utama yang menghambat realisasi program kerja KMP, sehingga pelaksanaan kegiatan masih kembali ke PH.
"Sebagian besar masih sibuk dengan kegiatan masing-masing, sehingga tanggung jawab pelaksanaan kegiatan masih kembali ke PH," ujar Aldi dalam wawancara dengan redaksi melalui WA.
Senada dengan wakilnya, ketua umum KMP Ahmad Yusroni Nugraha juga berpendapat serupa. Kesibukan sekolah dan kuliah yang banyak menyita waktu dituding menjadi penyebab tidak adanya lagi waktu luang untuk berorganisasi.
"Kurangnya waktu untuk KMP, dengan berbagai kesibukan kuliah dan sekolah," imbuh Roni.
Mengenai banyaknya program kerja yang sudah disusun namun belum sempat terealisasi, pengurus harian Komariyah Masjid Perak mengaku program kerja yang disusun sudah cukup realistis untuk diwujudkan, hanya saja yang selama ini menjadi kendala adalah dari SDM-nya.
"Realistis, tapi harus ada kesadaran dan keinginan masing-masing bidang untuk mewujudkan," ungkap Wawan, bendahara umum KMP.
"Yang terpenting itu niat, kalau niat saja sudah tidak ada ya sudah, bagaimana bisa terlaksana?" imbuh Wawan.
Kegiatan tadarus remaja yang sudah berjalan dari generasi ke generasi dan selama beberapa tahun berperan penting sebagai salah satu media konsolidasi dan rekrutmen anggota dinilai sudah tidak lagi efektif.
Perubahan kultur remaja di sekitar Masjid Perak saat ini yang kurang berminat pada kegiatan-kegiatan berbau agama menjadi sebab sehingga pelaksanaan tadarus masih sepenuhnya dijalankan oleh PH dan segelintir anggota saja.
"Sambil jalan kita cari kegiatan-kegiatan baru lagi untuk pengkaderan." pungkas Roni.
Tinggalkan komentar ya, supaya kami bisa terus meningkatkan kualitas tulisan dan informasi di blog ini. EmoticonEmoticon