
“Jika masuk bulan Ramadhan, pintu-pintu rahmat dibukan, pintu-pintu Jahannam ditutup dan setan-setan pun diikat dengan rantai.” (HR. Bukhari no. 3277 dan Muslim no. 1079).
blogkmp.net - Bulan suci Ramadhan sebentar lagi tiba. Adalah berkah yang sangat luar biasa jika kita masih diberi kesempatan sekali lagi untuk bertemu dengan bulan yang didalamnya penuh dengan berkah dan ampunan.
Seperti kutipan dua hadits di atas, pada bulan Ramadhan pintu-pintu rahmat dibuka lebar sedangkan pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan pun diikat dengan rantai.
Tapi kenyataannya, bisa kita lihat di bulan Ramadhan ternyata masih saja banyak orang yang melakukan maksiat, misalnya merampok, berjudi, berzina, mencuri, mabuk-mabukan, dan sebagainya.
Jadi bagaimana bisa di bulan yang pada saat itu setan dibelenggu kok masih saja ada maksiat?
Ada beberapa pendapat mengenai maksud hadits ini.
Ada pendapat yang mengatakan bahwa dibelenggunya setan itu adalah dirantai antara tangan dan lehernya, sedangkan kakinya tidak dan mulutnya pun tidak ditutup, sehingga mereka tetap bisa berjalan dan membisikkan godaan ke telinga kita.
Pendapat lain mengatakan yang dibelenggu itu hanya setan-setan kelas kakap, sedangkan untuk setan-setan kecil tetap bebas berkeliaran menggoda manusia, sehingga masih banyak manusia yang melakukan perbuatan dosa sekalipun selama bulan Ramadhan.
Atau, jangan-jangan masih adanya maksiat dan perbuatan dosa, baik dosa besar maupun dosa kecil di bulan Ramadhan itu karena kita sendiri yang sudah mahir berbuat dosa sekalipun tanpa bantuan bisikan setan?
Bisa jadi, pada sebelas bulan diluar Ramadhan, ketika para setan bebas berkeliaran dan menggoda manusia untuk berbuat dosa, menuruti hawa nafsu, dan melakukan maksiat secara terus menerus. Lama kelamaan perbuatan-perbuatan dosa baik besar maupun kecil yang kita lakukan itu telah membentuk kebiasaan dan karakter kita.
Setelah selama sebelas bulan kita dilatih dan terus digembleng siang dan malam untuk menuruti hawa nafsu oleh coach yang bernama setan, akhirnya pada bulan Ramadhan ketika mereka terbelenggu, kita sudah bisa secara mandiri meneruskan kebiasaan buruk tersebut dengan sendirinya secara tidak sadar.
Yuk, mumpung Ramadhan masih beberapa bulan lagi, kita persiapkan dengan semaksimal mungkin.
Bukan hanya persiapan fisik, bukan hanya bersegera membentuk panitia bulan Ramadhan, tapi juga persiapkan jiwa kita.
Sejak sekarang kita harus berlatih mengurangi - kalau belum bisa menghilangkan - perbuatan buruk dan dosa-dosa yang rutin kita perbuatan, baik dosa besar maupun dosa kecil.
Terutama dosa-dosa yang secara tidak sadar kita perbuat, semisal menggunjing, memfitnah, menyebarkan berita bohong atau yang belum tentu kebenarannya, dan sebagainya.
Supaya pada bulan Ramadhan nanti amalan puasa kita bisa lebih maksimal tanpa harus ternodai oleh kebiasaan-kebiasaan buruk yang sering kita lakukan.
1 Komentar:
Write KomentarSenang bisa berkunjung di blog Anda. trims.
ReplyBuruan Gabung Sekarang Juga dan Dapatkan Bonus Hingga Jutaan Rupiah disetiap Harinya Hanya di dewa poker
Tinggalkan komentar ya, supaya kami bisa terus meningkatkan kualitas tulisan dan informasi di blog ini. EmoticonEmoticon