Menilik Perintah Membunuh Orang Kafir Dan Benarkah Islam Mengajarkan Terorisme?

12:04 AM
Sejak peristiwa 9/11 yang menimpa gedung WTC di Amerika Serikat, umat Muslim dan Islam itu sendiri menjadi sorotan dan bulan-bulanan media Internasional, Islam diidentikkan dengan teroris, Islam difitnah mengajarkan kebencian dan menghalalkan pembunuhan terhadap orang-orang yang berada di luar golongannya. Dan semakin lama para pembenci Islam semakin bertambah seiring dengan munculnya aksi-aksi teror yang dilakukan oleh oknum umat Islam dengan alasan ber-Jihad.

Benarkah Islam yang notabene menyatakan sebagai agama rahmatan lil alamin ini mengajarkan sesuatu yang begitu keji?

Dalam Al-Qur'an memang disebutkan perintah tegas untuk membunuh orang kafir, sebagaimana dalam surat Al-Baqarah ayat 191 yang terjemahannya sebagai berikut:

"Dan bunuhlah mereka dimana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan,…"

Ayat ini sering kali digunakan sebagai dalil penguat oleh saudara-saudara kita untuk semakin memupuk rasa benci terhadap orang kafir dan menghalalkan darah seluruh umat kafir sehingga mereka melakukan aksi-aksi terorisme.

Dan sebaliknya, ayat ini juga merupakan senjata empuk yang sering digunakan oleh para pembenci Islam dan penyebar fitnah untuk memfitnah dan menyudutkan agama Islam, agama yang mulia ini.

Dalam memahami Al-Qur'an, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan selain hanya memperhatikan makna ayat secara harfiah dan sepotong-sepotong saja, karena jika hanya memahami ayat Al-Qur'an secara harfiah dan sepotong-sepotong bisa jadi pesan sebenarnya dari firman Allah tersebut tidak bisa kita tangkap atau apa yang kita pahami melenceng dari maksud sebenarnya. Karena Allah menurunkan wahyu kepada Nabi Muhammad SAW sebagai jawaban atas segala perkara yang terjadi pada saat itu.

Ada sejumlah kaidah yang berlaku dalam memahami ayat Al-Quran, seperti keharusan dalam memperhatikan makna kosa-katanya, harus memperhatikan sifat kata, pola-pola kalimat yang dipergunakan, memperhatikan suatu ayat dengan ayat sebelumnya, mengetahui asbabun nuzul suatu ayat, memperhatikan suatu ayat dengan hadits Rasulullah Saw yang berkaitan dengannya, serta sekitar lima kriteria lainnya yang dikenal dengan istilah tafsir bil ma’tsur.

Kembali pada ayat 191 surat Al-Baqarah tadi, jika ayat tersebut difahami bulat-bulat secara harfiah atau sesuai dengan terjemahan alih bahasanya saja, maka sejak Islam diturunkan, utamanya sejak ayat tersebut diturunkan hingga saat ini dunia akan lebih kacau dan anarkis dari pada yang terjadi sekarang, bahkan bukan tidak mungkin kita tidak lagi dapat menjumpai orang dengan agama selain Islam karena semua sudah ditumpas atau malah kita yang sudah tidak ada karena sudah dihabisi.

Ada tiga ayat yang saling berkaitan dengan ayat 191 surat Al-Baqarah tersebut, yakni ayat 190, 191, 192, dan 193, berikut ini selengkapnya:

190. Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
191. Dan bunuhlah mereka di mana saja kamu jumpai mereka, dan usirlah mereka dari tempat mereka telah mengusir kamu (Mekah); Dan fitnah itu lebih besar bahayanya dari pembunuhan. Dan janganlah kamu memerangi mereka di Masjidil Haram, hingga mereka memerangi kamu di tempat itu. Jika mereka memerangi kamu (di tempat itu), maka bunuhlah mereka. Demikanlah Balasan bagi orang-orang kafir.
192. Kemudian jika mereka berhenti (dari memusuhi dan memerangi kamu), maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
193. Dan perangilah mereka itu, sehingga tidak ada fitnah lagi, dan (sehingga) ketaatan itu hanya semata-mata untuk Allah. Jika mereka berhenti (dari memusuhi dan memerangi kamu), maka tidak ada permusuhan (lagi), kecuali terhadap orang-orang yang zalim.

Penjelasan

Dikemukakan oleh al-Wâhidî dari al-Kilabî dari Abî Shâlih yang bersumber dari ‘Abdullâh bin ‘Abbâs, dia (‘Abdullâh bin ‘Abbâs) berkata: “Ayat (190-193, Surat al-Baqarah) turun mengenai peristiwa perdamaian/perjanjian Hudaibiyah. Pada waktu itu Rasulullah SAW. dan para Sahabat dicegah/dihadang oleh orang-orang Kafir Quraisy saat hendak menuju Baitullah/Ka’bah untuk melakukan ‘umrah, kemudian Rasulullah SAW. mengadakan perdamaian/perjanjian Hudaibiyah dengan orang-orang Kafir Quraisy, isi perdamaiannya (Hudaibiyah) yaitu: menyuruh Rasulullah SAW. (dan para Sahabat) untuk (‘umrah) menuju Baitullah/Ka’bah di tahun selanjutnya/tahun yang akan datang. Pada tahun berikutnya Rasulullah SAW. dan para Sahabat hendak melakukan ‘umrah qadha’ (umrah pengganti tahun sebelumnya yang belum dilakukan karena dicegah oleh orang-orang Kafir Quraisy), akan tetapi para Sahabat takut apabila orang-orang Kafir Quraisy tidak menepati/menghianati perdamaian/perjanjian Hudaibiyah yang telah disepakati bersama antara Rasulullah SAW; para Sahabat dan orang-orang Kafir Quraisy, serta mengusir dan memerangi Rasulullah SAW. dan para Sahabat di Masjidil Haram; Sedangkan para Sahabat membenci memerangi mereka pada bulan Haram. Maka Allah SWT. menurunkan ayat 190-193 surat Al-Baqarah tersebut

Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa perintah membunuh orang kafir dalam surat Al-Baqarah ayat 190-193 di atas merupakan perintah untuk membela diri dari serangan orang-orang kafir yang membenci dan memusuhi serta mengancam keamanan orang-orang Muslim. Dan perintah tersebut diturunkan untuk umat pada saat itu yang berada pada masa perang di medan perang, tidak semata-mata perintah untuk umat Islam dimana pun berada meskipun tidak dalam keadaan perang maupun berada di medan perang.

Sesuai dengan perintah Allah tersebut diatas kita juga diperintahkan untuk tidak berlebihan dalam memerangi orang kafir, dan jika mereka berhenti dari memusuhi kita maka kita juga wajib untuk berhenti memerangi mereka, sesungguhnya Allah Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Penjelasan di atas Insya Allah dapat mencerahkan kita supaya tidak menelan ayat secara bulat-bulat dari makna harfiahnya saja, sekaligus merupakan bantahan terhadap kaum pembenci Islam yang sering menggunakan potongan ayat ini secara tidak utuh untuk memfitnah Islam.

Penutup

Insya Allah dengan penjelasan di atas kita sebagai umat Islam akan semakin tebal imannya serta semakin yakin bahwa Islam adalah agama yang mulia, agama ramatan lil alamin, dimana di satu sisi Allah memerintahkan kita untuk bersikap lembut dan penuh kasih sayang terhadap makhluk-Nya, disisi lain kita diperintahkan untuk tegas terhadap siapa pun yang memusuhi dan mengancam keamanan kita, dan disisi lain lagi Allah Maha Pengampun dan mencintai perbuatan saling memaafkan. Subhanallah

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

22 Komentar

Write Komentar
July 15, 2012 at 2:14 AM delete

Subhanallah,, begitu indah agama ini kyai...

Reply
avatar
May 31, 2014 at 3:32 PM delete

Saya Orang Kristen yang sering kalian anggap kami kafir, padahal kami percaya kepada Tuhan.. saya setuju kalau ayat tersebut harus diluruskan.. karena Muslim sekarang banyak yang menyalahgunakan.. oh iya sedikit tambahan.. Bukankah Allah adalah yang menguasai hari Pembalasan?? Kenapa kita (manusia) yang membalasnya? Allah adalah kuat.. jangan meragukan pertolonganNya.. kita cukup mengimani bahwa Allah akan menolong umat umat Muslim yang bertakhwa padaNya.. jadi ada baiknya kalian menyucikan diri dengan cara berbuat baik, menghormati perbedaan dan saling mengerti.. saya yakin jika sifat sifat kalian para Muslim baik baik , pasti kalian akan dipandang dunia karena kalian baik.. sekian komentar saya.. maaf jika ada kata kata saya yang menyinggung.. wassalam :)

Reply
avatar
May 31, 2014 at 3:35 PM delete

Saya Orang Kristen yang sering kalian anggap kami kafir, padahal kami percaya kepada Tuhan.. saya setuju kalau ayat tersebut harus diluruskan.. karena Muslim sekarang banyak yang menyalahgunakan.. oh iya sedikit tambahan.. Bukankah Allah adalah yang menguasai hari Pembalasan?? Kenapa kita (manusia) yang membalasnya? Allah adalah kuat.. jangan meragukan pertolonganNya.. kita cukup mengimani bahwa Allah akan menolong umat umat Muslim yang bertakhwa padaNya.. jadi ada baiknya kalian menyucikan diri dengan cara berbuat baik, menghormati perbedaan dan saling mengerti.. saya yakin jika sifat sifat kalian para Muslim baik baik , pasti kalian akan dipandang dunia karena kalian baik.. sekian komentar saya.. maaf jika ada kata kata saya yang menyinggung.. wassalam :)

Reply
avatar
June 13, 2014 at 4:38 PM delete

Salam mas Gervirio Ezra Lolowang, saya sepakat bahwa sekarang memang masih banyak oknum yang salah memahami perintah Jihad, yang jelas memang dalam Islam sendiri diperintahkan untuk mengasihi sesama termasuk kepada orang non Islam, kecuali ketika diperangi dan diancam maka harus melawan, karena jika tidak maka akan mendapat keburukan, cukup logis, seperti ketika negara ini dijajah maka rakyat wajib melawan, mendoakan penjajah supaya taubat mungkin tidak cukup, perlu upaya membebaskan diri, cmiiw

Reply
avatar
April 1, 2015 at 1:49 PM delete

Mana agama yg benar dan mana yang tidak, bukan tergantung dari berapa banyak ajaran BAIKnya, tetapi berapa banyak ajaran BURUKnya, karena ajaran BURUKnya pasti bertentangan dengan MORAL dan HATI NURANI. Dan kalau sudah bertentangan dengan Moral dan Hati Nurani, maka sesungguhnya adalah bertentangan dengan Tuhan Yang Sejati.

Oleh karena itu baca dan teliti dengan seksama kitab suci masing2, apakah ada ajaran BURUKnya dan berapa banyak ajaran BURUKnya, sebab apapun dalih dan konteksnya, apabila ada ajaran BURUKnya dalam kitab suci masing2, maka sudah tidak layak di katakan ayat2 dari Tuhan Sejati atau kitab suci lagi, sebab Tuhan Sejati tidak akan mengajarkan hal-hal yang buruk / negatif.

Reply
avatar
April 1, 2015 at 6:20 PM delete

@Gajah Mada, terima kasih atas kunjungannya
Tuhan tentunya mengajarkan kebaikan, tidak mungkin mengajarkan keburukan walau hanya satu ayat saja dalam kitab suci. Hanya saja keterbatasan kita sebagai manusia yang kadang sulit memahami, sehingga apa yang baik di mata manusia belum tentu baik di mata Tuhan, begitu juga sebaliknya, makanya manusia dituntut untuk berfikir. Karena agama ada untuk menjadi jalan bagi manusia menuju kebaikan.

Konteks membunuh orang kafir di atas kalau diambil 'membunuhnya' saja tentu sepertinya kejam, ya memang kejam, tapi bukan tanpa alasan. Dalam Al Qur'an tidak ada perintah membunuh orang kafir tanpa adanya alasan kuat yang mengharuskan demikian. Analogikan saja dengan perjuangan pahlawan merebut kemerdekaan, berapa ribu jiwa penjajah yang tewas ditangan para pahlawan? apakah membunuh penjajah yang sudah menindas dan berbuat kejam pada penduduk pribumi bisa dikatakan salah?

Reply
avatar
January 18, 2016 at 5:35 PM delete

Pohon yang tentu dilihat dari buahnya

Reply
avatar
February 12, 2016 at 11:50 AM delete

saya rasa analogi yang lebih tepat adalah seperti gelas kosong yang diisi kopi di dalamnya, maka ia akan mengeluarkan kopi juga. Islam itu luas, bukan hanya soal Jihad, bahkan Jihad pun bukan selalu soal perang, orang awam yang dijejali dakwah tentang perang tok ya itu yang akan membentuk mindsetnya, sehingga muncul yang disebut Islam radikal.

Demikian juga jika ingin menilai Islam, pelajari dulu secara utuh, bukan sebagian2, supaya ga gagal paham seperti orang2 radikal :)

terima kasih kunjungannya

Reply
avatar
Anonymous
July 24, 2016 at 12:41 AM delete

Mungkin admin juga mesti menjelaskan ttg Utsman,dan knp catatan2 dr 4 org utama muhammad justru tidak byk jd bagian dlm Alquran. (4 org itu sangat dekat dgn muhammad,bahkan muhammad sangat menganjurkan utk belajar mengaji pd org2 tersebut krn kemampuan mereka yg luar biasa dlm menghafal smua ayat2 Tuhan yg di katakan lwt Mulut muhammad. ) juga sejarah ottoman yg menginvasi kristen selama ribuan thn,jg bagaimana perang salib berawal setelah sekian thn kekaisaran Islam atas nama islam menggorok kristen di eropa. jujur sy senang islam di indonesia bukanlah islam spt arab atau timur tengah,tp sedih krn byk org islam yg bahkan tidak tau peci dan sarung itu BUKAN BAGIAN DR ISLAM. artinya byk org islam sndiri yg tidak tau sejarah agamanya,dan menelan mentah2 smua yg dia baca atau di bacakan kepadanya.mungkin merekalah yg akhirnya jd berjihad dan menggorok leher2 hingga saat ini,dan selalu berfikir jika org2 diluar islam adalah kafir.

Reply
avatar
July 24, 2016 at 1:03 AM delete

Sy akan menggunakan bahasa anda.. Ada benarnya sejarah di ungkapkan sebenar benarnya.. sy percaya pd akhirnya kebenaran yg akan terungkap menutup semua kebohongan. Perang salib berawal hanya dari sekelompok kecil org2 yg berniat mengawal org2 yang berniat ziarah ,krn para peziarah itu seringkali mendapat gangguan bahkan di bunuh selama mereka melakukan perjalanan dlm berziarah, Templar adalah sebagian dr kelompok2 atau organisasi2 yg mengawal para peziarah itu.Dan perlu di perlu di catat,munculnya kelompok seperti templar itu adalah setelah ribuan tahun kekaisaran islam menginvasi kristen. bukan balas dendam,kalau balas dendam mestinya tidak perlu nunggu ribuan tahun,meski pada akhirnya kelompok2 sperti templar itu yg mengawali perang salib,tp durasi perang salib itu sendiri hy terjadi sesaat jika dibandingkan dengan lamanya kekaisaran islam menginvasi kristen. Anda juga benar Soal Utsman,dan juga keempat org utama muhammad yg pada akhirnya semua catatan2 dr keempat org tersebut tidak byk ada dlm Alquran yg di gunakan islam hingga detik ini. Alquran versi Utsman lah yg tetap jd pedoman islam hingga saat ini,menimbulkan pertanyan spt apa Alquran versi asli ?knp hmpir semua catatan2 dr org2 terdekat muhammad yg mencatat smua kata2 Tuhan melalu muhammad itu dimusnahkan ? bahkan catatan2 muhammad yg disimpan anak muhammad sendiri pd akhirnya di musnahkan. dan kenapa utsman memaksakan "versinya" nya? Sejarah,itu bisa di ketahui dr sisi manapun,sejarah mungkin sesaat tertutup atau tersembunyi,tp pd akhirnya kebenaran akan terungkap. Anda uga benar mungkin org2 yg tidak memahami islam dgn baik,mereka itulah yg pd akhirnya jd penggorok2 leher atas nama Tuhan. Kebetulan sy lahir dan dibesarkan dlm keluarga yg menganut tidak satu agama,jd sy bisa belajar byk,tidak memandingkan,tp mempelajarinya. hingga pd akhirnya sy menentukan ke arah mana sy mengarah.Agamaku adalah agamaku,agamamu adalah agamamu. tetalpah saling menghargai,menghormati satu sama lain. maka kita semua bisa hidup dengan lebih baik

Reply
avatar
November 19, 2016 at 1:12 AM delete

Saya kristen.. Saya sangat suka penjelasan ayat ini... Semoga kita semua saling menghormati. Saling Mengasihi.. Saling menyayangi.. Semoga semua umat manusia tidak memperdebatkan agamanya untuk mencari pembenaran.. Melainkan menjalankan kebenaran agamanya dengan memahami dan mengerti makna nya.. Karna semua agama mengajarkan kebaikan. Kita semua bersaudara.

Reply
avatar
December 1, 2016 at 1:01 PM delete

yup, benar sekali
terimakasih kunjungannya

Reply
avatar
December 5, 2016 at 6:46 PM delete

Jangan membunuh.
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Mengasihi sesama sama dengan mengasihi Sang Pencipta.
Mari saling mengasihi (dengan sesama), tanpa memandang perbedaan apapun.
Salam damai untuk Indonesia.

Reply
avatar
December 24, 2016 at 1:02 PM delete

setuju, dalam Islam pun hukuman bagi pembunuh itu berat, karena nyawa sangat berharga, dan tidak perlu ada perang lagi, karena perang lah yang menyebabkan banyak pembunuhan, termasuk perang kemerdekaan, para pahlawan kita harus membunuh para penjajah demi kemerdekaan bangsa ini

Reply
avatar
February 2, 2017 at 7:06 AM delete

Kalau suasana bisa seperti ini pastilah indonesia ini tempat yang nikmat, tidak ada manusia yang selalu benar, kalau person manusia saling bisa menempatkan diri tidak ada hak manusia lain yang merasa tertindas, suasana yang saat ini terjadi ini sebagai tanda akan datang hari akhir, seharusnya umat manusia berupaya mencari kesalahan masing masing untuk berbenah, bukan saling mencari mencari kesalahan orang lain hanya untuk menutupi kesalahan sendiri, tentunya manusia semacam itu akan menyesal yang berkepanjangan dan tidak akan pernah berhenti.

Reply
avatar
February 2, 2017 at 7:07 AM delete

Kalau suasana bisa seperti ini pastilah indonesia ini tempat yang nikmat, tidak ada manusia yang selalu benar, kalau person manusia saling bisa menempatkan diri tidak ada hak manusia lain yang merasa tertindas, suasana yang saat ini terjadi ini sebagai tanda akan datang hari akhir, seharusnya umat manusia berupaya mencari kesalahan masing masing untuk berbenah, bukan saling mencari mencari kesalahan orang lain hanya untuk menutupi kesalahan sendiri, tentunya manusia semacam itu akan menyesal yang berkepanjangan dan tidak akan pernah berhenti.

Reply
avatar
February 14, 2017 at 8:56 PM delete

Sobatku Andi Darmawan. mohon maaf sebelumnya saya ikut gabung dalm diskusi ini karena menurut saya forum ini cukup baik untuk menambah wawasan kita tanpa ada maksud menyinggung siapapun.
perkenalkan sy simanjuntak, kristen.
perkenankan sya ikut menanggapi.
Kita semua Setuju bahwa Allah itu maha pengasih. mungkinkah allah yang maha pengasih menyuruh umat ciptaannya untuk membunuh/mengintai/memenggal kepala/berlaku keras.(surah 8:39, 9:14, 9:29, 9:123, 66:9, 2:191, 4:66, 4:89, 9:5, 8:12, dan msh byk lagi .? namun ketika ini dipertanyakan selalu ilmu tafsir yang dipersalahkan, kalau memang seperti itu saudaraku, Dia bukanlah Allah yang Pengasih dan penyayang.
namun Allah yang pengasih adalah mengajarkan ketauladanan dengan kasih.
“Setiap orang yang membenci saudaranya, adalah seorang pembunuh manusia . . . tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup yang kekal di dalam dirinya” (Injil,1 Yohanes 3:15).
Kasihilah musuhmu dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kam (injil matius 5:44)

Janganlah engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orang-orang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN.(Imamat 19:18)

setujukah saudara kita memperlakukan sesama kita seperti perintah injil diatas.

Reply
avatar
February 17, 2017 at 2:48 PM delete

Sahabat ku
Sungguhkah Al-Quran mengajarkan Allah adalah ar-Rahmani r-Rahim?” Bila pertanyaan ini disampaikan kepada orang Islam, tentu mereka menjawab “Betul, Al-Quran mengajarkan Allah bersifat ar-Rahmani r-Rahim.”

Sebutan Untuk Non-Muslim di Al-Quran
Al-Quran menggambarkan non-Muslim sebagai: “makhluk yang paling buruk” (Qs 98:6) dan “Binatang yang paling buruk” (Qs 8:55). Ada beberapa ayat lainnya dalam Al-Quran yang menggambarkan non-Muslim sama seperti binatang. Diantaranya Qs 2:65 dan Qs Qs 5:60.

Pada hadits Bukhari 54:524 dan Sahih Muslim 7135, 7136, nabi umat Muslim mengatakan orang Yahudi dikutuk dan diubah menjadi sesuatu menyerupai tikus. Sementara Ayatollah Khomeini – yang mempelajari agama Islam seumur hidupnya – mengatakan kedudukan non-Islam adalah: diantara tahi dan keringat seekor unta yang memakan sesuatu yang tidak sehat.

Tentu setiap manusia adalah ciptaan Allah. Mungkinkah Allah yang r-Rahmani dan r-Rahim akan memberikan sebutan sedemikian jeleknya bagi ciptaan-Nya? Sungguhkah ucapan seperti ini menggambarkan Allah sebagai oknum Pemurah dan Penyayang?

Al-Quran: Allah Penyebab Orang Kafir Berdosa

Gambaran lain yang terdapat dalam Al-Quran tentang Allah adalah, kebencian-Nya terhadap orang kafir. Dialah menyebabkan mereka berdosa dan menghukumnya. Hal ini dilakukan Allah dengan cara “mengirim syaitan-syaitan kepada orang-orang kafir untuk menghasut mereka berbuat ma’siat” (Qs 19:83). Allah juga “Melakukan tipu-daya pada orang kafir” (Qs 3:45). Alasan Allah melakukan ini adalah untuk, “… menyesatkan siapa yang dikehendaki-Nya…” (Qs 16:93).

Mungkinkah Allah yangar-Rahman r-Rahim penyebab manusia berdosa dan menghukum mereka?

Al-Quran: Allah Mendorong Pengikut-Nya Memerangi Orang Kafir

Hampir 19% ayat Al-Quran bicara bagaimana menguasai orang lain. Ada 109 ayat yang memerintahkan umat Muslim berperang melawan kafir. Diantaranya, Qs 9:5, 29 “Allah memerintahkan untuk memerangi orang musyrikin di mana saja mereka dijumpai”.

Mungkinkah Allah yang ar-Rahman r-Rahim akan memerintahkan umat-Nya berperang dan membunuh orang lain?

dari semula hukum Allah dilarang adalah saling mengasihi. apakah ajaran sepereti ini disebut penyempurna. akhlak yang mana yang disempurnakan.

sobatku tolong kasi tanggapannya, untuk dapat kita berdiskusi apakah pemahaman saya yang salah memahami alquran.

Reply
avatar
February 25, 2017 at 3:18 PM delete

ayat Al Qur'an turun sesuai dengan kondisi pada saat itu, mas Juntak perlu mengkaji juga ayat hukuman bagi pembunuh dalam Islam, hukumanya berat mas, mati, kenapa demikian? ini menekankan bahwa pembunuhan adalah dosa yang amat besar, konsekuensinya berat, lalu siapa yang bisa melaksanakan hukuman mati? negara, pemerintah, setelah melakukan sidang yang adil, jadi tidak sembarang orang bisa melakukan itu...lalu ayat tentang perang tentu dipahami seusai dengan kondisi tersebut, ditengah kondisi terdesak dimana kita harus membela diri maka kita boleh melawan, bahkan sampai membunuh, TAPI, Allah juga melarang kita berlaku berlebihan, Islam melarang menyiksa, juga Islam punya aturan perang seperti dilarang merusak tempat ibadah, membunuh binatang, membunuh wanita dan anak2 serta orang2 yang tidak ikut berperang, coba bandingkan dengan tabiat perang manusia sekarang, yang membunuh tanpa aturan....sekali lagi ayat perang ya berlaku pada kondisi perang, jadi kalau sekarang keadaan damai seperti ini ya tidak boleh membunuh kafir (non muslim) yang tidak memerangi muslim, bahkan dalam aturan muamalah (hubungan antar manusia) Islam mengajarkan kesetaraan, berlaku adil, ramah, dan sopan, kepada semua, bukan hanya kepada yang seiman....bagaimana pendapat mas tentang para pahlawan kemerdekaan kita? kenapa kita harus menghargai dan bangga pada mereka? padahal mereka sudah membunuh banyak penjajah

Reply
avatar
February 25, 2017 at 3:18 PM delete

ayat Al Qur'an turun sesuai dengan kondisi pada saat itu, mas Juntak perlu mengkaji juga ayat hukuman bagi pembunuh dalam Islam, hukumanya berat mas, mati, kenapa demikian? ini menekankan bahwa pembunuhan adalah dosa yang amat besar, konsekuensinya berat, lalu siapa yang bisa melaksanakan hukuman mati? negara, pemerintah, setelah melakukan sidang yang adil, jadi tidak sembarang orang bisa melakukan itu...lalu ayat tentang perang tentu dipahami seusai dengan kondisi tersebut, ditengah kondisi terdesak dimana kita harus membela diri maka kita boleh melawan, bahkan sampai membunuh, TAPI, Allah juga melarang kita berlaku berlebihan, Islam melarang menyiksa, juga Islam punya aturan perang seperti dilarang merusak tempat ibadah, membunuh binatang, membunuh wanita dan anak2 serta orang2 yang tidak ikut berperang, coba bandingkan dengan tabiat perang manusia sekarang, yang membunuh tanpa aturan....sekali lagi ayat perang ya berlaku pada kondisi perang, jadi kalau sekarang keadaan damai seperti ini ya tidak boleh membunuh kafir (non muslim) yang tidak memerangi muslim, bahkan dalam aturan muamalah (hubungan antar manusia) Islam mengajarkan kesetaraan, berlaku adil, ramah, dan sopan, kepada semua, bukan hanya kepada yang seiman....bagaimana pendapat mas tentang para pahlawan kemerdekaan kita? kenapa kita harus menghargai dan bangga pada mereka? padahal mereka sudah membunuh banyak penjajah

kalau ada yang masih perlu ditanyakan bisa japri saja mas, hehe

Reply
avatar

Tinggalkan komentar ya, supaya kami bisa terus meningkatkan kualitas tulisan dan informasi di blog ini. EmoticonEmoticon